[Jajan] Katombo Jogja, Makan Ikan Khas Sulawesi Gaya Fancy


Highlight makan di sini emang tempatnya yang nyaman banget dan classy. Sebelum-sebelumnya kalau makan ikan khas Sulawesi, biasanya tempatnya warung atau resto semi terbuka gitu (nah, ketahuan kan baru juga pernah nyobain 2 tempat hahaha). Di Katombo ini konsepnya resto yang cukup classy gitu.

Baca: Rasa Sayange Jogja, Makan Ikan Bakar Khas Sulawesi

Ceritanya, kami ke sini dalam rangka birthday dinner aku. Pak Baba yang baik, ngajak makan di sini deh, kebetulan tempatnya deket rumah dan kami emang udah penasaran pengin nyobain. Akhir-akhir ini keluarga kami emang lagi suka sama masakan ikan khas sulawesi. Sambel colo-colo, dabu-dabu, dan gami-gami-nya itu loh, bikin kemecer.

Lokasi Katombo ada di dekat Sinduadi Edu Park, searching aja di Google Maps, ada dan presisi. Aku juga pakai G-Maps pas nyarinya. Parkirnya cukupan untuk mobil dan motor, kami langsung dapat parkir, datang jam 7 malam pada weekday.


Begitu masuk, langsung disambut sama pelayannya dan digiring ke kulkas yang memang terletak di depan. Di situ, kami bisa memilih mau pesan ikan apa. Buku menu juga ada di situ. Berselera deh lihat koleksi ikannya yang cukup lengkaps! :) . Selain ikan, ada juga udang dan cumi.



Setelah pilih-pilih dan tanya-tanya, kami direkomendasikan ikan kakap moncong dan ikan katombo *baru tahu katombo ternyata nama ikan :))*. Kebetulan belum pernah juga, jadi langsung cuss aja. Ikan yang udah dipilih dihargain per ons, jadi dtimbang dulu, kecuali ikan katombo yang dihargainya per ekor. Pilihan cara masak juga macem-macem. Kami pilih bakar original untuk ikan kakap moncong dan bakar rica untuk ikan katombo. Pelengkapnya tumis kangkung bunga pepaya. Wih, nggak sabar nunggu pesanan siap!

Sambil nunggu semuanya tersaji, kami duduk-duduk sambil menikmati live music yang asik banget. Aku suka dengan grupnya yang cuma terdiri dari dua orang tanpa memakai pengeras suara, tapi tetep kedengeran merdu dan justru nggak mengganggu karena terlalu bising. Suka nggak ngerti aja sih sama beberapa resto atau kafe yang meyediakan live music yang tingkat volumenya gengges banget jadi sulit ngobrol, huft~ Kala juga suka banget nih sama musiknya. Dia emang kubiasain mendekat dan menikmati musik kayak gini sih tiap di resto atau event yang ada musiknya. Pas mendekat, bapak vokalisnya langsung nyanyiin lagu Cicak di Dinding dengan gaya akustik yang asik ;). What a nice service, kan?


Nggak lama, pesanan kami datang. Yeyness tingkat DIY! Aku suka semuanya ;))). Ikan kakap moncong yang dibakar original begitu moist, istimewanya aroma dan rasa minyak kelapanya terasa banget, nggak terlalu asin, tapi juga jauh dari kata hambar, apalagi amis, nggak terbersit sedikit pun. Lezat ;). Kakap original disajikan dengan sambal dabu dan sambal rica. Pak baba sampai nambah minta sambel lagi :). Model sambal dabu di sini satu porsinya emang kecil , sih.



Lalu gimana ricanya? OMG da best! Pedesnya enak banget~ Pas dimakan bareng tumis bunga pepaya, paripurna sudah hidupku gaisqueee~~ Meskipun, bagi yang kurang biasa makan tumis yang mengandung bunga pepaya, mungkin agak kaget dengan sensasi pahitnya yah :). Tapi, buat penggemar, sensasi pahit ini malah jadi gimmick yang nikmat ;).


Ada silk puding juga, mantap sebagai dessert, nih!

Selain menu yang kami makan, Katombo punya banyak menu lainnya kok kalok kamu mau nyobain. Aku bilang di sini termasuk lengkaplah hidangan khas Makassar-nya. Nih bisa dilihat di buku menunya ini. Ada juga paket hemat 20ribuan/orang kalok kita lagi bokek, hehe.



Oiya, tentang harga relatif yah. Kami makan berempat termasuk Kala habis 153ribu. Menurut aku harga segini cukupanlah dengan tempat dan fasilitas yang nyaman :). Aku paling suka makan di tempat yang ada AC-nya sih, jadi kalopun ada kekurangan bisa agak termaafkan, kecuali rasa, ya hahaha.

Note for kiddos: tempatnya nyaman, ber-AC. Seingetku nggak ada babychair, menu bisa untuk anak-anak.

Kamu yang penggemar ikan, tempat ini aku rekomendasikan buatmu. Jadi, kapan mau dicoba? ;)

Love,
@diladol

CONVERSATION

6 komentar:

  1. Nyaaamm, sepertinya perlu dicoba ni.. makasih kokidol.

    BalasHapus
  2. Nah, nambah info tempat makan ikan segar nih. Info berharga buat yg lama di Sumatra. Di Jogja belum punya yg fav krn rata2 isinya gurameh. Pernah ada yg lumayan segar di kaki lima dekat Tugu. Berempat habisnya 370rb hahahaaa kayak makan steak impor dah. Kapok.

    BalasHapus

Back
to top