Cerita Kokidol

Judulnya kayak iyes banget, padahal cumak ada sedikit jenis makanan yang mau kuceritaim, haha!

Aku merasa perlu #curhatdonkMah dulu, nih. Jadi kalok kuinget-inget, kangen juga yah sama blog Multiply ku zaman kuliah dulu. Kayaknya apa aja bisa diceritain, nggak mikir bakalan dibaca siapa, berfaedah atau enggak, pokoknya pengin nulis pengin cerita cuss aja gitu, kayak diary beneran. Mengingat itu kok aku nggak malu ya? Malahan pengin lagi, hehehe. Kalok sekarang terkadang suka kebanyakan mikir mau nulis, berfaedah nggak ya? Ih nggak penting banget, ih minder deh sama blogger-blogger beneran, hahaha.

But, kayaknya bagiku, perlu deh agak mengubur banyak pikiran itu. Inget lagi tujuan awalku, ya pengin have fun aja menulis apa yang kusuka. Biar blognya juga nggak labil kosong adalah isi, isi adalah kosong. Sooo, hari ini aku akan ceritain kisah jajanku (yang mungkin tidak terlalu berfaedah) sewaktu ada kerjaan di Jakarta, belum lama ini.

Judul perjalanannya adalah: Jajan-Jajan Tergitasav, hahaha. Akhirnya aku sempat juga nyobain kuliner yang aku penginin dan nggak/belum ada di Jogja. Kebetulan, semuanya pernah aku lihat di channel youtube Gita Savitri, youtuber dan influencer yang lagi moncer itu.

1. Ojju K-Food

Aku tahu makanan ini dari paparan para foodstagram tersohor pas dulu awal-awal buka. Dua kali kesempatan ke Jakarta sebelumnya, pengin nyobain dan selalu antre, lalu batal. Akhirnya kali ini terwujud berkat sahabat dunia akhiratku mamaknya Kara, Zata. Ditraktir pulak! ;)))

Kami pesan chicken wings, level pedas sedang. Seporsi ayam goreng tepung bumbu Korea ini sekitar 140 ribu. Nantinya ayam ini akan dibalut keju mozarela yang dipanasin di atas pan. Kompornya ditaruh di meja kita dan Mbaknya/Masnya akan masakin dan nggulungin kejunya. Seporsi ini udah dapat bancan juga, semacam side dishnya gitu seperti kimchie dan macaroni. Kami makan pakai nasi, da boom bangett! Super duper kenyuang! Harusnya digado aja kali yah, kejunya buanyak jadi ngenyangin bener. Rasanya? ENAK. Aku sih cucoks sama menu ini.





2. Sate Taichan Senayan

Ini ada juga sih di Jogja, tapi kan bukan makan di tempat kelahirannya langsung, hehe. Aku juga pernah bikin sendiri nih, intip di sini. Dan, rasanya beda banget hahaha. Punyaku rasanya olive oil, yang ini rasa micin. Suka yang mana? Yang micinlaah, LOL. Dimakan sama sambelnya, duhhh, ini nulis sambil telen ludaaah.

Menurutku sate ini meskipun sederhana, tapi enak bangettt. Aku suka bangettt. Kali ini thanks to sahabatku lagi, Indah, master of traveling. Dianterin sama dia ke sentra sate Taichan ini. Seperti biasa, senang sekali aku makan street food yang ramai-ramai gini.

Sate taichan seporsi 20 ribu
Pakai lontong 25 ribu



3. The Halal Guys

Weee, tahu ini dari temen sebangku di kantor, Baiq Nadia. Katanya makanan ini ngehits banget di NY sono. Katanya uenakk buangett dengan porsi yang buesar buanget.

Masih bersama tour guide Indah, kami menuju Senayan City, lantai 5. Pas kami datang jam 5 sore, belum antre. Begitu kami masuk, antrean mulai mengular. Lucky us!

Kami pesan yang porsi combo (ayam campur sapi) reguler, karena dua jam sebelumnya aku habis makan nasi padang di RM. Padang Surya, LOL. Gimana rasanya? Hmmm, sepertinya aku memasang ekspektasi terlalu tinggi. Bukan nggak enak sih, tapi ya enak aja. Rasanya seperti kebab, tapi ada nasinya. Bukan nasi putih biasa sih, melainkan nasi warna oranye. Semacam nasi biryani? Tapi rasanya nggak sekuat itu. Sausnya enak sebenarnya, tapi kurang banyak, menyebabkan keseluruhan rasanya kurang manteb, menurutku.

Satu porsi reguler 65 ribu.



Dua di bawah ini belum ada di channel Gitasav sih, tapi nggak apa aku tambahin nyak! :)))

4. Rumah Makan Padang Surya

Tempat ini kebetulan dekat dengan tempat acaraku. RM ini terletak di Benhil, jadi aku ngegocar goride dari JCC, cincai! Aku tahu ini dari temen segenk dulu waktu kuliah, expert di bidang culinary musikal, Mas Jaki.

Sayangnya aku nggak bisa melakukan panduan dari Jaki yaitu memesan makanan dengan sistem terhampar di meja layaknya nasi padang. Takutnya kalap dengan budjet yang minimalis, wk. So, aku langsung aja pesan nasi ayam pop yang udah melambai-lambai. Woa woa, sepaket nasi yang diambilin sama uda-nya sudah bertengger nasi, daun singkong, kuah gulai, dan BUMBU RENDANG. Nggak boong, bumbu rendangnya hilite banget! Sayangnya, porsi yang diambilin itu belum dikasih sambel, jadi, aku harus minta sendiri sambel ijonya, mantaps! Seporsi 30 ribu.



5. Bubur Ayam Jakarta Bang Rudin
Jajanan ini aku temuin di Go Food begitu kami (aku dan Mba Dhewi, teman kantorku) mendarat di hotel Yello Manggarai. Karena kami early check-in banget dan nggak dapat sarapan, aku langsung mencari-cari makanan di Go Food. Hmm, di Jakarta jarang-jarang aku makan bubur ayam Jakarta. Jadi, kuputuskan memesan bubur ayam terdekat dengan hotel.

Gils, ini 15 ribu, ayamnya berlimpah ruah! Bergelimang kuah juga, dan yang penting rasanya enakk. Huhuhuhu.

Paripurna sudah jajan-jajan di Jakarta sambil bekerja waktu itu, LOL. Apa nggak kebalik, yah? Hahaha. Aku pulang naik kereta dari Gambir. Dan, betapa terperangahnya aku melihat counter BEARD PAPA. Emjang, langsung aja aku beli, meskipun cuman mampu 1 biji, wk. Aku pilih rasa yang belum pernah kucoba, DURIAN. Parah sih ini, nggak bisa ngomong apa-apa lagi selain, LEJAT.

Well, thankyou Jakarta, can't wait to see you again, soon ! :)
#anakdaerahyangmencintaigemerlapibukota

Love,
@diladol

Hari ini, Sabtu, 23 September 2017, aku bersama para Emak Blogger diundang hangout gaul di Hotel Grand Tjokro Jogja. Sebagai hotel enthusiast, aku dan Kala jelas seneng banget, dia udah ge-er aja dikira kami mau staycation di sana, wk. Kalok aku, cukup qonaah diajak sarapan juga udah seneng, wk. Karena acaranya jam 08.00 pagi banget, udah persiapan dilaper-laperin dari H-1, LOL.

Begitu sampai, kami langsung dipersilakan ke resto hotelnya. Hmmm, sudah kuduga, tidak sia-sia aku sengaja laper-laperin dari kemarin, LOL. Kami memasuki area resto yang cukup luas. Desain restonya klasik eleghhhan dengan sentuhan aksen tradisional Jawa. Kita bisa melihat kendil-kendil, dan dandang-dandang anyaman tempat display makanan. Ada beberapa gubuk juga yang menyajikan masakan nusantara. Yuk kita icipin satu persatu.

Spotted Pak Baba sedang mencyduque yang manis-manis

Aneka baceman dan gudeg

Karedok dan lontong sayur

Pertama, di bagian nasi. Cukup lengkap sajian nasi, sayur, dan lauknya. Pagi ini kami kebagian nyicipin nasi putih/goreng, capcay, sapo bakso jamur, roasted chicken, baked potato, aneka sambal, dan kerupuk. Jagoannya di sini roasted chicken dan baked potato, menurutku. Bumbunya nggak pelit, ayamnya sedikit mirip dengan ayam goreng mentega.



Di island ini juga ada salad, asinan, dan keju! Sayang jenis kejunya cuma dua, parut dan yang sudah dipotong dadu. Nggak tahu juga jenis keju apa, hehe.

Selain bagian nasi, ada juga beberapa gubuk masakan tradisional lainnya. Siap-siap ya, karena mayan banyak~ Ada karedok, nasi kucing, aneka sayur oseng, lontong sayur, bubur ayam, aneka lauk bacem, gudeg, bakso, bubur/ jenang manis, gorengan, dan ubi manis rebus. Tumben kali ini aku nggak nyobain semuanya karena faktor waktu, hiks. Tapi, bubur ayamnya enakk, buburnya sendiri gurih dan lembut. Tinggal pinter-pinternya kita aja ngeracik pelengkapnya yang macem-macem. Oh, nasi kucingnya juga enakk, nasinya gurih dengan topping teri di atasnya. Ini dimakannya dengan aneka sayur oseng.

Favorit sepanjang masa

Jenang

Beranjak ke bagian roti dan sweets. Ini keahlian Pak baba nih, hehehe. Di sini kita akan bertemu dengan aneka donat, toast dengan aneka selai dan butter, roti manis, dan puding. Testimoni Pak Baba, cobalah toast dengan butternya yang enak banget.



Huft, udah kenyang? Tarik napas dulu seus, masih ada stand live cooking yang biasa dihuni oleh chef pembuat telur ;D. Ada juga sosis di sini, tapi pas kucobain sosisnya dingin. Yaaah ;(. Eh, di stand ini ternyata ada nyempil churros dan aneka saus juga! Balik ke telur, aku pesen omeletnya. Enaknya, nggak perlu nunggu lama, banyak yang udah tersedia, dan masih hangat. Aku ambil satu. Pas aku coba, hmmm, lembut banget dan creamy, cuman bagiku kurang asin dikit dan isiannya (paprika, tomat, dll) kurang terasa.

Tip dariku: makan omelet pakai saus chicken roasted dan sambal matah

Capek ngunyah-ngunyah, mari kita istirohat dulu sambil menggelontor sisa-sisa lemak di mulut dengan yang segar-segar :D. Mereka punya jamu! Ada dua varian, yaitu beras kencur dan kunyit asam. Bisa nih buat nyekokin Kala pakai beras kencur dulu sebelum makan, biar makannya banyak ;)))). Asal emaknya nggak ikutan aja, LOL. Selain jamu, aku cukup terkesan dengan stand live smoothies. Jadi, kita bisa langsung pesan pengin diblenderin buah apa. Yah kayak beli di mas-mas jus pada umumnya sih hahahaha. Tapi, jarang kutemuin nih di hotel. Padahal mereka udah sediain juga jus siap saji. Aku pesan jus mangga! Rasanya, segerr dan manis!

Varian jamunya kurang banyakk, mau donk galian singset, wk.

Sepertinya semua yang mampu dicoba sudah dicobaa yaah~ Saatnya kami lanjut ke acara inti. Padahal bagiku acara inti adalah bagian review makanan huahahaha.  Dengan berat hati aku harus meninggalkan area Tjokro Restaurant ini, wk. Overall cukup memuaskan yah makanan dan pelayanannya. Kala sempet muntah on the spot donkk, karena kelamaan ngemut makanan wkwk. Was-was deh nih takut kalok dijutekin petugasnya pas lapor. Untunglah bagian kebersihan membersihkannya dengan sopan dan nggak njutekin akika hihi, ampun yah Mas, meskipun agak lama sih datangnya, sampai aku lapor 2x.

Selanjutnya rombongan emak-emak tergerak 2017 dibagi dua, emak-emak hotel tour. Anak dan bapaknya ikutan cooking class! Wihh asyik. Mereka bakalan bikin waffle. Can i join too? Mager jalan-jalan, LOL.

Eh ternyata, seru juga tour yang dipandu oleh Pak Dony, bagian human resources. Kami lihat sky lounge, gaul abis bisa lihat kota Jogja, apalagi kalok malam, pasti aku kan terperangah #bundagumunlampu2017 . Intip kamar, ruang spa, karaoke! (Yaa ada karaokenya jugak), meeting room, dsb. Rasanya langsung mau terjun aja ke kasur pas kami diantar untuk lihat-lihat deluxe suite nya, hehehe.

Sementara itu, tim cooking class udah makan-makan. Untung masih kebagian wafflenya yang manis dan gurih ;). Kala dan Pak Baba kayaknya bersenang-senang.



Habis itu lanjut renang, alias keceh-keceh main air si Kala. Kolam renangnya kecil sih, lebih cocok disebut sebagai kolam anak. Yah, buat orang dewasa cukupanlah untuk ngapung-ngapung cantique, LOL. Tapi, ada enaknya juga nih. Kalok ortu males nyemplung, anak itu akan aman-aman aja main sambil diawasin dari pinggir, haha lagi-lagi #ortumager2017 .


Sudah happy sudah kenyang, saatnya kami pamitan!Tentunya Kala nggak mau pulang, maunya nginep, wk. Doain aja Mama dapet free stay, nak! ;))). Sampai rumah masih dibahas lagi, "Kenapa kita nggak di hotel aja, Ma?" Huftt.

Emak-emak idolaque sepanjang waktoe

Udah ditraktir makan dan diajak main-main, masih dikasih oleh-oleh pulak. Goodiebag berisi souvenir dan tentoenya pricelist untuk paket kuliner hotelnya, :)))), penting nihh. Ada banyak paket yang ditawarin, dari makan biasa, arisan, meeting, sampai wedding. Bisa buat persiapan ngunduh mantu besok 20 tahun lagi, LOL.

Aku bocorin dikit yah pricelist paket kulinernya.
Harga sarapan di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta:
Dewasa 72.600 (nggak ngerti juga kenapa harganya angka cantique begini, wk)
Anak-anak (6-12 tahun) 55.000 . Berarti bawah 6 tahun masih free, yah.

Paket arisan dan paket ulang tahun di Grand Tjokro Yogyakarta

Paket cooking class di Grand Tjokro Yogyakarta


Selain paket itu, masih ada paket-paket lainnya. Kepoin aja akun instagramnya yah @grandtjokroyogyakarta atau langsung aja hubungin kontaknya di sini:
Grand Tjokro Yogyakarta

Thankyou Grand Tjokro untuk keramahannya, semoga lain waktu #theansharis bisa staycation di sana ;)

#sashospitality
#soulmedgrandtjokroyogyakarta

Love,
@diladol